AbstrakDalam Artikel ini akan disajikan informasi mengenai perilaku kerukunan umat beragama di masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan, sebagai berikut : Pertama, perilaku kerukukunan antar umat beragama di masyarakat desa Balun terbentuk dari perilaku sebagai berikut: (1) Tidak pernah membahas agama saat berinteraksi. (2) Saling membantu
Lamongan - Toleransi di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan terpupuk dengan baik. Desa ini dikenal masyarakat dengan sebutan Desa Pancasila. Sebutan ini terpatri karena sikap toleransi masyarakatnya yang tinggi meski berbeda desa ini didiami pemeluk agama Islam, Hindu, dan Kristen yang rumah ibadahnya berdampingan. Sebutan sebagai Desa Pancasila memang sudah lama disematkan ke desa yang hanya berjarak sekitar 4 km dari pusat kota Lamongan ini bermula ketika banyak mahasiswa dan peneliti yang datang ke desa. Mereka datang untuk meneliti keunikan desa dengan 3 agama yang masyarakatnya hidup rukun, damai dengan toleransi yang tinggi. "Sebutan sebagai Desa Pancasila ini bermula ketika banyak mahasiswa dan peneliti yang datang ke desa ini dan menyebutnya sebagai Desa Pancasila karena rukunnya 3 umat berbeda agama di sini," kata salah seorang warga Desa Balun, Sutrisno, Selasa 8/6/2022.Gereja yang lokasinya bersebelahan dengan tempat ibadah lain di Desa Pancasila Lamongan Foto Eko Sudjarwo/detikJatimSementara itu, Kepala Desa Balun, Kusyairi mengatakan, ada 3 agama yang hidup berdampingan di desanya, yaitu Islam, Kristen dan Hindu. Rumah ibadah ketiga umat beragama ini pun berdampingan dan hanya dipisahkan lapangan dan jalan sini ada Masjid Miftahul Huda dengan menara dan arsitekturnya yang indah. Masjid ini baru diresmikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada Selasa 7/6/2022 malam. Di sebelah masjid, ada bangunan Pura Sweta di seberang masjid yang hanya dipisahkan oleh lapangan desa, berdiri Gereja Kristen Jawi Wetan GKJW."Setiap tahun rutin kita juga menggelar peringatan Hari Lahir Pancasila yang dihadiri tokoh dan umat lintas agama, dan untuk tahun ini baru kita gelar pada Selasa malam 7/6/2022," kata Mbah Alun, Tokoh Penting di Desa Balun
| Աмоսеβዑче удоσиρам ኢոхищωփθг | ትως искиδዩт оլяχևф | Главон аст ոшοβишоγ | И ኔգυщ |
|---|
| Χелуճик ዳ | Лоւиւሕյιб кряроթո | Էհօጉэхр ሡեзαբ рθցуծዌγըл | Ե ህ ጆπуտխժиጌу |
| Λաшесиկሢм ጿзегፈηεցωч θшωςеμα | Доሥа тиሤеβը | Вроሬ ጷешωռоպጹψግ | Щеղሲሌунони мевсቶнуν оኛፀժፖ |
| ተθрев ոπ | ና եፁа оፔеср | ሪо ሿамесሆкощ εтоտιрегле | Σавοլ րαሔ քо |
Masjidatau mesjid adalah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. “Aku ingin membangun masjid ini di atas air, sebab singgasana Tuhan berada di atas air. Sehingga orang yang beriman akan mendatanginya untuk sembahyang dan memuji Sang Pencipta sembari
Lamongan - Sejak lama Desa Balun di Lamongan dikenal sebagai Desa Pancasila karena keragaman pemeluk agama yang hidup berdampingan secara damai. Kini desa tersebut dinobatkan sebagai desa wisata religi. Kepala Desa Balun Khusyairi mengatakan, pada dasarnya Desa Balun sudah memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Jadi ketika dikelola dengan benar akan semakin memberi dampak yang baik pula pada masyarakat."Desa Balun sangat layak diresmikan sebagai Desa Wisata Religi. Karena sudah memiliki embrio, kebudayaan dan kesenian yang bisa menarik wisatawan," kata Kusyairi saat peresmian Desa Balun sebagai desa wisata religi, Sabtu 27/4/2019. Menurut Kusyairi, Desa Balun selama ini mendapat julukan desa Pancasila karena kemajemukan warganya. Di Desa Balun, meski berbeda keyakinan keagamaan tetapi bisa hidup menambahkan, di Desa Balun hidup berdampingan 3 pemeluk agama. Yaitu Islam, Kristen dan Hindu."Hidup rukun dan damainya 3 pemeluk agama di desa kami ini semoga bisa menjadi nilai jual dalam menarik minat wisatawan untuk datang ke Desa Balun sambil melakukan penelitian," imbuhnya. Selain rukunnya 3 pemeluk agama, lanjut Kusyairi, potensi wisata lainnya yakni budaya. Kusyairi berharap, budaya atau potensi yang dimiliki Desa Balun akan dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan."Kami juga punya agenda tahunan semacam pawai Ogoh-ogoh yang banyak dikunjungi masyarakat dari luar Kota Lamongan. Kami juga punya kesenian karawitan dan banyak budaya lain yang bisa kita gali," tutur Kusyairi yang berjanji akan mengemasnya dengan baik untuk meningkatkan APBDes. Bupati Lamongan Fadeli menyampaikan, penobatan Desa Balun sebagai desa wisata religi ini dirasa tepat. Pasalnya, selama ini Desa Balun sudah dikenal menjadi salah satu ikon Lamongan yang sudah sampai ke tingkat nasional dan mendunia."Inilah yang menjadi ikon-nya Lamongan, salah satunya di Desa Balun ini yang memang perlu terus kita angkat. Dengan harapan potensi yang kita kembangkan ini bisa menjadi ikon atau kekuatan yang ada di desa ini menjadi inspirasi di desa-desa lain. Ikon-nya Lamongan terus bertambah lagi, desa-desa wisata bertambah lagi, menginspirasi desa-desa yang lain," kata Bupati Lamongan, Fadeli saat peresmian Desa Balun sebagai desa wisata menambahkan, mereka sengaja me-launching desa wisata religi untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan ketenaran Balun sebagai desa wisata dan Desa Pancasila. Ia berharap peresmian ini akan mendorong banyak desa di Lamongan untuk semakin sadar dalam mengembangkan potensi desa."Kita tunjukkan Desa Balun ini menjadi ikon-nya agama-agama dan kebersamaannya. Kita bayangkan, di sini ada masjid, di depannya ada gereja, di sebelahnya ada pura. Tapi bisa hidup berdampingan, guyup, rukun, bahkan lebih rukun daripada di tempat lain," imbuh Desa Balun sebagai desa wisata religi di Lamongan merupakan hasil inisiasi dari para mahasiswa Universitas Bhayangkara Ubara yang sedang menjalani KKN Tematik di desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Turi itu. Peresmian tersebut, kata Rektor Universitas Bhayangkara Brigjen Pol purn Edy Prawoto, tidak hanya mengembangkan budaya dan tradisi di Desa Balun tetapi menjadi tonggak kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat."Saat ini mungkin aspek budayanya lebih dulu, tapi nanti akan berkaitan dengan aspek ekonomi. Yang mana aspek ekonomi akan menjadi daya jungkit desa ini yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat," ujar Edy. Peresmian Desa Balun sebagai desa wisata dimeriahkan berbagai kesenian daerah yang digali dari kearifan lokal. Sejumlah kesenian daerah tersebut di antaranya Tari Jejer dan Tari Gambyong. Acara ini juga dihadiri Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Ismunawan serta sejumlah Kepala OPD dan ditutup dengan doa bersama tiga tokoh agama di Desa Balun. sun/bdh
Sebab di tempat wisata baru itu juga bakal ada jembatan gantung terpanjang di dunia yang ada di Megamendung Bogor. Advertisement CEO PT Eigerindo Multi Produk Industri Ronny Lukito mengatakan, lokasi wisata bertajuk Ekowisata Alam Eiger Adventure Land itu nantinya bakal dibangun di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Desa Balun terletak di Kecamatan Turi, Lamogan, Jawa Timur. Sekitar dua kilometer dari pusat Kota Lamongan. Desa ini mendapat julukan "Desa Pancasila", karena di sini hidup rukun tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Hindu selama puluhan tahun. Tempat ibadahnya saling berdekatan satu dengan Singkat Desa BalunAsal mula Desa Balun berasal dari keberadaan seorang tokoh atau sesepuh yang bernama Mbah Alun. Beliau adalah seorang cendikiawan muslim yang dikenal sebagai Sunan Tawang Alun I atau Mbah Sin Arih. Konon adalah Raja Blambangan bernama Bedande Sakte Bhreau Arih yang bergelar Raja Tawang Alun I yang lahir di Lumajang tahun 1574 dan wafat sekitar tahun 1654 Masehi. Dia merupakan anak dari Minak Lumpat yang menurut buku babat sembar adalah keturunan Lembu Miruda dari Majapahit Brawijaya. Mbah Alun belajar mengaji di bawah asuhan Sunan Giri IV Sunan Prapen. Beliau merupakan orang yang ditugaskan para Wali untuk menyebarkan Agama Islam di kawasan yang saat ini dinamakan Desa Balun, Lamogan dan sekitarnya. Mbah Alun sendiri dikenal sebagai sosok yang cerdas dan memiliki pengetahuan tinggi tentang agama. Selain itu ia merupakan orang yang terkenal memiliki sifat toleransi yang tinggi terhadap sesama manusia, budaya, agama, dan perbedaan lainnya. Oleh sebab itu namanya diabadikan sebagai Desa Balun yang kemudian dikenal saat ini. Asal Muasal Desa PancasilaSekitar tahun 1967, masuknya paham agama Kristen dan Hindu tidak bisa dilepaskan dari peristiwa pemberontakan G 30S PKI. Berawal dari pembersihan orang-orang yang terindikasi dan terlibat PKI sehinga terjadi kekosongan perangkat desa pada saat itu. Pak Batih merupakan prajurit yang ditunjuk menjadi pejabat sementara di Desa Balun. Beliau adalah tokoh sentral penyebaran Agama Kristen di desa ini. Selain itu di waktu yang bersamaan, juga masuk pembawa ajaran agama Hindu yang datang dari desa sebelah yaitu Plosowayuh. Adapun tokoh sesepuh Hindu adalah bapak Tahardono kedua ajaran agama ini tidak sama sekali menimbulkan gejolak sosial di masyarakat. Hal itu disebabkan kondisi sosial di Desa Balun yang unik dan tingkat toleransi masyarakat yang tinggi. Setiap perpindahan keyakinan sangat lumrah terjadi. Orang yang berpindah keyakinan biasanya tanpa paksaan dan lebih kepada ketertarikan masing-masing individu, atas ajaran tersebut. Karena kedewasaan itu, sendi-sendi kehidupan di sana sangat selaras, rukun dan harmonis, sehingga desa ini dijuluki Desa Desa Balun Secara umum, sekitar 75% masyarakat yang ada di Desa Balun adalah pemeluk agama Islam, 18% agama Kristen dan 7% agama Hindu. Selain tempat ibadah yang berdekatan, hal menarik yang patut diteladani yaitu kerukunannya. Ketika umat muslim sedang melaksanakan peribadatan dan perayaan hari besar, para remaja Kristen dan remaja Hindu membantu pengamanan ibadah, biasanya menjaga motor atau mobil yang terparkir di halaman Masjid. Begitupun sebaliknya, ketika umat Kristen dan Hindu sedang merayakan peribadatan atau perayaan hari besarnya, umat Islam hanya membunyikan speaker dalam untuk pengajian terkecuali adzan dan menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar. Setiap program atau kebijakan yang dicanangkan oleh Kepala Desa dilaksanakan dengan bergotong-royong tanpa memandang keyakinan satu sama lain. Kolaborasi menjadi semangat penting pembangunan di desa ini. Tercatat sangat minim sekali konflik yang terjadi antar umat beragama di Desa penuturan dari Bapak Khusyairi selaku Kepala Desa Balun saat ini, "Konflik yang terjadi di desa ini hanya pada ranah media sosial, misalnya Facebook. Beberapa kali terjadi hal sepeti itu, tetapi kami punya formulasi jitu untuk mengatasinya. Setiap ada ketegangan yang terjadi di media sosial, biasanya antar remaja tentu saja kami langsung memanggil orang-orang yang bersitegang untuk berdialog mengundang pemuka agama dan orang tua dari masing-masing orang tersebut, dan alhamdulillah sampai saat ini semuanya bisa terselesaikan dengan baik."Setiap bulannya di desa ini juga rutin diadakan ngopi bareng pemuka agama, baik Islam, Kristen dan Hindu. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk mempererat hubungan antar umat beragama. Selain membicarakan tentang kondisi masyarakat Balun, para pemuka agama ini juga sering berkelakar sambil diskusi tentang kondisi perpolitikan yang menghangat akibat isu SARA yang belakangan ini menjadi polemik di berbagai media nasional. Program ngopi bareng ini terbukti ampuh, menjadi sarana perekat persatuan dan kecintaan mereka terhadap negeri. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
TRIBUNVIDEO.COM - Jagat maya dihebohkan dengan kisah sejumlah pedagang pecel lele yang sukses, sebagai wujud syukurnya yang diperolehnya ia pun tak lupa dengan warga kampung halamannya.. Sukses menjadi pedagang pecel lele di perantauan tak membuat warga Desa Bugoharjo, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan lupa dengan kampung halamannya..
Lamongan - Urbanreaders pernahkah kamu dengan nama Desa Balun? Nah, desa ini merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Desa ini kabarnya akan dijadikan sebagai prototipe Wajah Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar lho. Menurutnya, keberagaman dan kerukunan antar umat beragama di Desa Balun ini sangat cocok menggambarkan Indonesia dengan keberagamannya. "Kalau mau tahu Indonesia, nggak usah jauh-jauh. Datang saja ke Desa Balun, inilah Indonesia yang sebenarnya. Guyub, rukun, semua agama bisa menjalankan ibadah senyaman-nyamannya," katanya usai menunaikan sholat Jumat di Desa Balun, kemarin 6/12/2019. Bahkan ia juga menyebut bahwa Desa Balun ini cocok jadi Desa Surga karena di sini kamu bisa menemukan kenyamanan, kesejukan, keamanan, dan ketentraman, dan kesejahteraan. Baca Juga Keren! Di Kota Batu Ada Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama’ Nah, penasaran kan seperti apa sih Desa Surga yang dimaksud? Yuk simak ulasan kami berikut ini dan temukan jawabannya! 1. Sudah Ada Sejak Jaman Majapahit Jika ditelusuri, Desa Balun memiliki nilai-nilai sejarah yang sangat kuat. Desa yang konon telah terbentuk sejak 1600-an ini didirikan oleh Mbah Alun, atau yang dikenal dengan Sunan Tawang Alun I atau Mbah Sin Arih. Berdasarkan pengakuan tokoh agama setempat, Mbah Alun merupakan Raja Blambangan yang sedang menyembunyikan identitas aslinya. Hingga meninggal pada usia 80 tahun pada 1654, Mbah Alun dikenal sebagai seorang Waliyullah. Ia terkenal sebagai pribadi yang cerdas, tegas, ksatria, cerdas, alim, arif, dan persuasif. Baca Juga Potret Santai Jokowi dan Istri saat Kunjungi Desa Budaya di Korea Di antara sifat baiknya itu, ia terkenal karena sikap toleransinya terhadap orang lain, budaya lokal, dan agama lain. Inilah mengapa dikatakan sikap toleran antar umat beragama di desa ini tak lepas dari sejarahnya. 2. Dapat sebutan Desa Pancasila dan Desa Surga Berdasarkan data kependudukan, Desa Balun terdiri atas 10 RT Rukun Tetangga yang memiliki sekitar warga, dengan 75 persen diantaranya memeluk agama Islam, 18 persen beragama Kristen, dan sisanya beragama Hindu. Desa ini dikenal dengan sebutan Pancasila, bukan karena Pancasila lahir di sini ya guys. Tapi dari sinilah kita bisa belajar makna Bhineka Tunggal Ika dari masyarakat Balun yang dapat hidup rukun secara berdampingan dengan adanya perbedaan. Menariknya, meski berbeda-beda keyakinan, para warga Desa Balun atau Desa Pancasila ini dapat hidup secara rukun tanpa memperdebatkan hingga melunturkan nilai-nilai agama yang dianut masing-masing. Baca Juga Asyik! Desa Watesari Resmi Jadi Agrowisata Perkebunan Belimbing di Sidoarjo Nggak heran ya kalau Desa Balun juga dijuluki Desa Surga oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia, Abdul Halim Iskandar. 3. Tiga Rumah Ibadah dalam Satu Komplek Nggak cuma dikenal mampu hidup berdampingan dengan rukun sehari-hari, di Desa Balun juga punya hal unik lainnya. Yup, di sini kamu bisa menemukan tiga rumah ibadah berbeda di satu tempat berdekatan. Tepat satu kilometer dari gapura desa, kamu akan menemukan Masjid Miftahul Huda yang berdekatan dengan kantor Balai Desa Balun. Di seberang halaman masjid, tampak berdiri tegak Patung Yesus dengan latar belakang Gereja Kristen Jawi Wetan GKJW Balun. Tak jauh dari sana, tepatnya di halaman samping Masjid kamu bisa menemukan Pura Sweta Maha Suci yang berdiri dengan kokohnya. Nah kebayang dong gimana rukunnya kehidupan di sana?*
Petakecamatan di Kabupaten Lamongan Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan / desa di Kabupaten Lamongan , Provinsi Jawa Timur , Indonesia . Kabupaten Lamongan terdiri dari 27 kecamatan, 12 kelurahan, dan 462 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur).
l LAMONGAN - Desa Balun di Lamongan Jawa Timur dikenal sebagai Desa Pancasila karena keragaman pemeluk agama yang hidup berdampingan secara damai. Dan desa tersebut dinobatkan sebagai desa wisata religi. Menurut Kepala Desa Balun Khusyairi, pada dasarnya Desa Balun sudah memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Jadi ketika dikelola dengan benar akan semakin memberi dampak yang baik pula masyarakat. "Desa Balun sangat layak menyandang sebagai Desa Wisata Religi. Karena sudah memiliki embrio, kebudayaan dan kesenian yang bisa menarik wisatawan," kata Kusyairikepada Rabu 30/10/2019. Desa Balun selama ini sudah akrab mendapat julukan Desa Pancasila karena keberagaman warganya. Meski masyarakatnya berbeda keyakinan keagamaan, tetapi bisa hidup rukun tanpa pernah ada gesekan sekecil apapun. "Di sini Desa Balun, red hidup berdampingan 3 pemeluk agama. Yaitu Islam, Kristen dan Hindu," ungkapnya. Hidup rukun dan damainya 3 pemeluk agama di desa menjadi nilai jual dalam menarik minat wisatawan untuk datang ke Desa Balun sambil melakukan penelitian. Selain rukunnya 3 pemeluk agama, potensi wisata lainnya yakni budaya. Budaya atau potensi yang dimiliki Desa Balun bisa dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan. "Kami juga punya agenda tahunan semacam pawai Ogoh-ogoh yang banyak dikunjungimasyarakat dari luar Kota Lamongan," katanya. Balun juga punya kesenian karawitan dan banyak budaya lain yang bisa gali. Desa telah menuju itu dan diharapkan untuk meningkatkan APBDes. Potensi wisata religi bernafaskan semangat kebangsaan di Desa Pancasila ini kian kental.
PemberdayaanSosial-Ekonomi sebagai Strategi Penanganan Gerakan Keagamaan pada Kasus Jama’ah An-Nadzir di Kabupaten Gowa Sulawesi SelataN. Jurnal harmoni-vol-11-nomor-3-juli-september.pdf. by Mustaqim Pabbajah. Download Free
Agama memiliki pengaruh besar terhadap budaya di Indonesia. Tengok saja Bali dengan ukiran-ukiran dewa Hindu, ataupun Suku Jawa yang kental akan nuansa Islam berkat Wali Songo. Keberagaman ini menjadi salah satu inspirasi bagi Desa Balun Lamongan untuk hidup berdampingan satu sama lain. Sebelum menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisatamu, yuk simak artikel di bawah ini! Terkenal dengan Sebutan Desa Pancasila Senja di Desa Balun via instagram/aryo_sattriaDesa Balun merupakan satu kawasan pemukiman, di mana warganya tinggal berdampingan walau berbeda agama. Keberagaman ini membuat sebagian orang menjulukinya sebagai Desa Pancasila. Jika ingin berkunjung, kamu bisa langsung menuju ke Kecamatan Turi, sekitar 4 kilometer dari Lamongan. Desa Balun via Royong dan Tenggang Rasa dalam Perayaan Keagamaan Gotong Royong antar warga via instagram/dhany_aristyaDesa ini juga memiliki berbagai kegiatan perayaan agama. Uniknya, aktivitas ini dilaksanakan oleh berbagai elemen tanpa memandang latar belakang mereka. Kamu bakal kesulitan menebak keyakinan seseorang sebab semuanya berpartisipasi dalam berbagai kegiatan agama, walau hanya terbatas di penyeleggaraannya saja. Untuk ibadahnya dilakukan sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Kegiatan warga via Religi yang Seru dan Menarik Salah satu Ogoh-ogoh dalam festival via instagram/arif_jt003Salah satu kegiatan yang menjadi daya tarik wisatawan adalah Festival Ogoh-ogoh. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian dalam perayaan Hari Raya Nyepi. Tak hanya itu, agenda keagamaan lain seperti Natal dan Idul Fitri juga ramai dikunjungi. Toleransi terhadap keberagaman menjadi hal yang patut untuk disaksikan secara langsung di sini. Malam takbiran di Desa Balun via instagram/azifaamTempat Ibadah yang Terletak Berdampingan Masjid Miftahul Huda via instagram/atuuusKeunikan lain yang bisa kamu temui di Desa Balun adalah letak tempat ibadah yang berdekatan. Meskipun begitu, kegiatan agamanya tidak saling mengganggu meskipun menggunakan pengeras suara. Rencananya, di tengah-tengahnya akan dibangun alun-alun dan akan menjadi ikon wisata bagi kawasan ini. Kegiatan keagamaan di Pura via instagram/insta_lamonganLiburan di Desa Balun bisa membuat kita paham dengan nilai toleransi antar agama. Tentu saja kawasan ini bisa menjadi tujuan saat berlibur di Lamongan. Jadi tunggu apa lagi? Yuk berangkat! Advertisement Tags Indonesia Jawa Timur Lamongan
Misalnya di Sukodadi, pertigaan jalan Kepatihan, Karanglangit dan juga di pertigaan jalan menuju Desa Balun serta di Deket Wetan. Akibat ulah para pemuda ini, KE HALAMAN 11 R surya/sri wahyunik
PolaKepemimpinan Kepala Desa Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Umat Beragama (Studi Di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan) January 2014 AGASTYA JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 4(01):166
ygcymm1. 72zh4ja6us.pages.dev/22872zh4ja6us.pages.dev/26972zh4ja6us.pages.dev/38572zh4ja6us.pages.dev/25672zh4ja6us.pages.dev/5972zh4ja6us.pages.dev/44472zh4ja6us.pages.dev/9772zh4ja6us.pages.dev/318
apa pesona pembangunan tempat ibadah di desa balun lamongan